Proses belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan yang memiliki dampak sangat besar di masa kini dan yang akan datang. Kualitas dan prestasi siswa merupakan salah satu indikator kualitas sekolah dimana siswa menuntut ilmu. Fasilitasi pihak sekolah akan berdampak pada motivasi siswa dalam mengikuti lomba ilmiah di berbagai bidang. Salah satu aspek yang dapat dikoordinasi dengan mudah adalah kompetensi guru dalam membina siswa sebelum pelaksanaan lomba. Salah satu aktivitas tri drama perguruan tinggi adalah pengabdian kapada masyarakat. Pada kesempatan ini, program studi Matematika Universitas Airlangga melakukan workshop perihal peningkatan kapasitas guru dalam membina siswa untuk berpartisipasi dalam lomba ilmiah, dengan sasaran guru SMA/MA se Kabupaten Mojokerto.
Seluruh materi disampaikan oleh narasumber yaitu dosen Program Studi Matematika FST Universitas Airlangga yang telah berkecimpung dalam pembinaan peserta olimpiade tingkat kota/kabupaten, provinsi, maupun nasional. Setelah mendapat materi pelatihan, peserta diberi tugas mengerjakan beberapa soal untuk mengetahui pemahaman terhadap materi yang telah diberikan. Selanjutnya tugas ditelaah dan diberikan umpan balik atas jawaban yang dikerjakan. Pada tahap pemberian umpan balik, tim pelaksana juga menyampaikan hasil evaluasi atas hasil kerja peserta serta evaluasi secara keseluruhan terhadap pelaksanaan kegiatan. Bersamaan dengan ini tim pelaksana juga memaparkan hasil evaluasi peserta terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh peserta.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terselenggara berkat kerjasama sinergis antara tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Airlangga dengan pihak MGMP Matematika se kabupaten Mojokerto serta didukung oleh Dinas Pendidikan terkait. Kegiatan yang berlangsung di SMA Negeri 1 Pacet ini bertujuan memberikan bekal kepada para guru dalam memersiapkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif mengikuti lomba ilmiah sejenis olimpiade. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, guru diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi siswa agar termotivasi mengikuti lomba ilmiah. Hal ini sejalan dengan tuntutan bagi guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya dan memberikan yang terbaik bagi siswa.