Surabaya, 18 September 2024 — Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga mengadakan workshop hibrida yang sukses sebagai bagian dari International Conference on Mathematics, Computational Science, and Statistics (ICoMCoS). Acara yang bertemakan “Understanding Infectious Disease through Mathematical Models: Building, Analyzing and Interpreting,” ini menarik partisipasi dari peneliti dan akademisi.
Workshop dimulai pada pukul 08:00 WIB, dengan sambutan oleh Prof. Fatmawati, M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi. Acara ini dipandu oleh Muhammad Akbar Hidayat, S.Si., mahasiswa Program Magister Matematika. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan dan hymne, program dilanjutkan dengan serangkaian presentasi oleh para ahli.
Session Highlights
Sesi 1: Prof. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes dari Universitas Airlangga membuka workshop dengan membahas perkembangan penyakit menular, dengan fokus pada Demam Dengue dan Tuberkulosis. Beliau menjelaskan kondisi terkini penyakit-penyakit ini di Indonesia, merinci risiko penularan dan fase progresif Tuberkulosis. Sesi ini memicu diskusi yang luas, dengan lebih dari tiga pertanyaan dari audiens yang diajukan mengenai aspek pemodelan matematika yang terkait dengan penyakit tersebut.
Sesi 2: Dr. Dipo Aldila dari Universitas Indonesia menyampaikan materi tentang “Fenomena Bifurkasi Maju dan Mundur dalam Model Epidemiologis Dasar.” Ia mempresentasikan temuan menarik mengenai situasi di mana angka reproduksi dasar, R_0, berada di bawah satu, yang menunjukkan status bebas penyakit, namun kondisi endemik tetap ada di bawah parameter tertentu. Wawasan ini menekankan perlunya model komprehensif yang mempertimbangkan berbagai faktor, melibatkan peserta dalam dialog selama sesi tanya jawab.
Sesi 3: Sesi terakhir diisi oleh Prof. Agus Hasan dari Norwegian University of Science and Technology, yang memperkenalkan pemodelan matematika menggunakan metode invers. Alih-alih membahas rincian teoretis, beliau menggunakan alat perangkat lunak untuk menunjukkan visualisasi dan perhitungan numerik, mendorong keterlibatan aktif dari peserta yang tertarik pada aplikasi praktis dari metode tersebut.
Sepanjang workshop, antusiasme peserta terlihat jelas, dengan mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi dan pertanyaan di semua sesi. Sebanyak 35 peserta hadir, termasuk 17 dari Universitas Airlangga dan 18 dari institusi lain.
Workshop ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang pemodelan matematika dan epidemiologi, tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama Tujuan 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas).
Saat acara berakhir pada pukul 14:30 WIB, peserta mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang penyakit menular melalui pendekatan matematika yang inovatif, menjanjikan kolaborasi di masa depan dan penelitian lanjutan di bidang yang vital ini.