Isu kesehatan masyarakat terus menjadi sorotan serius bagi Universitas Airlangga (UNAIR). Salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa ditunjukkan oleh Fathira Elena Huzaima, mahasiswa Program Studi Matematika UNAIR yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2025.

Bersama tim yang terdiri dari Nia Eka Safitri (Ketua), Desika Dwi Ayu Rohmawati, dan Emilia Chalistha Putri, di bawah bimbingan Putu Aditya Ferdian Ariawantara SIP MKP, Fathira ikut mengangkat pendekatan budaya dalam penanggulangan Tuberkulosis (TB).
Riset yang diusung mengkaji falsafah lokal Madura “Ango’an Pote Tolang Etembeng Pote Mata” (lebih baik mati daripada menanggung malu) yang diduga berkaitan dengan fenomena putus pengobatan TB di Bangkalan. Tim berupaya merekonstruksi pemahaman ini agar lebih mendukung kesadaran berobat dan tidak memperkuat stigma.
Penelitian ini memadukan pendekatan kesehatan masyarakat dengan perspektif sosiologi, antropologi budaya, dan statistika kuantitatif untuk menganalisis fenomena secara menyeluruh. Tim juga menghadapi tantangan besar dalam membangun komunikasi yang aman dan empatik dengan masyarakat adat yang cenderung tertutup mengenai penyakit TB.
Ke depan, tim berencana menyusun buku ISBN dan publikasi ilmiah berbasis hasil penelitian untuk memperluas dampaknya. Dengan pendekatan falsafah lokal, riset ini diharapkan menjadi rujukan kebijakan berbasis budaya dalam penanggulangan TB di daerah.
Riset ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Matematika UNAIR juga dapat berkontribusi aktif dalam isu sosial dan kesehatan masyarakat, serta turut membawa perubahan positif di tengah masyarakat.