Surabaya, 26 Maret 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Qonita Salma (FISIP, Antropologi 2023), Riska Yuliana Putri (FIB, 2023), dan Eka Novia Ai’zatul Ulya (FST, Matematika 2023) berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (LKTIA) Nasional yang diselenggarakan dalam rangka Ramadhan di Kampus (RDK) UGM pada 28 Januari – 20 Maret 2025.

Ramadhan di Kampus (RDK) merupakan kegiatan tahunan yang telah berlangsung di Universitas Gadjah Mada sejak tahun 1976. Selain menghadirkan tokoh nasional dari berbagai bidang sebagai pembicara, RDK juga menyelenggarakan berbagai kompetisi skala nasional, salah satunya adalah LKTIA yang tahun ini mengusung tema “Reinterpretasi Ajaran Al-Quran tentang Kesejahteraan dan Kemakmuran Bersama untuk Menghadapi Krisis Sosial dan Ekologis.”
Mereka berhasil menarik perhatian dewan juri dengan karya ilmiah yang mengusung tema ekologi lingkungan. Mereka mengembangkan prototype aplikasi bernama Rootin’, yang merupakan pengejawantahan dari Q.S. Al-An’am ayat 99 dengan pendekatan dimensi ekologis Ziauddin Sardar. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur seperti donasi vegetasi, identifikasi vegetasi, aksi lingkungan, serta literasi ekologi.
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 5000 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Beberapa universitas yang masuk dalam 20 besar antara lain UIN Riau, UGM, Universitas Negeri Makassar, ITS, UINSUKA, UINSA, UNY, UPI, UNDIP, UIN Palangkaraya, Universitas Negeri Malang, dan lainnya. Dengan persaingan yang ketat, mereka berhasil melaju hingga babak final dan meraih juara utama.
Namun, perjalanan menuju kemenangan tidaklah mudah. Proses seleksi berlangsung selama tiga bulan, mulai dari seleksi abstrak, full paper, hingga final. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah waktu yang sangat singkat antara pengumuman lolos hingga pengumpulan karya, yang hanya berselang satu minggu. Mereka harus menyelesaikan full paper dalam waktu satu minggu, PPT dalam satu hari, dan latihan presentasi sehari sebelum keberangkatan. Selain itu, perbedaan fakultas di antara anggota tim membuat koordinasi semakin menantang, terutama di tengah kesibukan kuliah, organisasi, dan ibadah Ramadhan.
Dosen-dosen UNAIR memberikan dukungan dengan kelonggaran jadwal kuliah, re-schedule quiz, serta perubahan jadwal presentasi agar mereka bisa fokus dalam kompetisi. Dukungan ini menjadi salah satu faktor keberhasilan mereka.
“Semangat untuk teman-teman yang ingin memulai atau bahkan sedang berjuang untuk suatu kompetisi. Tidak ada hal besar yang diraih tanpa pengorbanan,” pesan mereka untuk mahasiswa lainnya.
Dengan kemenangan ini, mereka berharap aplikasi Rootin’ dapat terus dikembangkan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Prestasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan membawa nama universitas ke tingkat nasional maupun internasional.
Sumber: https://kemdiktisaintek.go.id/kabar-dikti/kampus-kita/gagas-aplikasi-peduli-ekologi-mahasiswa-unair-raih-juara-1-lktia-nasional/