Program Studi Matematika kembali menggelar Guest Lecture dengan mendatangkan pembicara dari universitas luar negeri. Acara yang diselenggarakan oleh Kelompok BIdang Keahlian (KBK) Pemodelan Sistem ini mengangkat topik “Machine Learning and Dynamical System”. Tampil sebagai pembicara adalah Prof. Hadi Susanto dari Khalifa University, Uni Emirat Arab. Beliau adalah alumni S1 Matematika Institut Teknologi Bnadung (ITB) yang kemudian melanjutkan pendidikan Magister dan Doctoral di Universitas Twente, Belanda. Sebelum menjadi professor di Khalifa University, Prof. Hadi sempat menjadi Asisten Profesor Tamu di Universitas Massachusetts serta menjadi dosen Matematika Terapan di University of Nottingham dan Universitas Essex.
Melalui kegiatan Guest Lecture ini, diharapkan dapat menambah wawasan peserta terkait perkembangan penelitian di bidang Machine Learning dan kaitannya dengan Sistem Dinamik. Acara yang diselenggarakan secara Hybrid selama dua jam ini dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya ITB, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Billfath, Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang, Politeknik Siber dan Sandi Negara, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Universitas Bina Bangsa, Universitas Bina Nusantara, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Padjajaran, dan Universitas Udayana.
Prof. Hadi, dalam materinya menyatakan beberapa keunggulan penggunaan machine learning dalam menyelesaikan masalah-masalah Sistem Dinamik. Penggunaan machine learning dinilai lebih efisien dibanding metode perhitungan matematika konvensional, seperti Finite Difference. “Jika kita menggunakan metode konvensional, Finite Difference, kita perlu menghitung nilai variable jauh lebih banyak daripada menggunakan Neural Network. Sebagai contoh, pada kasus ini (membagi domain menjadi 100 interval pada arah sumbu x dan y) kita perlu menghitung 9801 variabel, sedangkan dengan neural network kita hanya perlu menghitung 151 variabel.”
Hasil penelitian beliau juga menunjukkan, simulasi menggunakan neural network mendekati solusi analitik lebih dekat daripada Finite Difference untuk jumlah variable yang sama. Dari sini, beliau menekankan bahwa neural network memberikan akurasi yang sama dengan Finite difference akan tetapi memerlukan variable yang lebih sedikit. Dengan demikian, penggunaan neural network dapat menjadi salah satu alternative penyelesaian masalah-masalah system dinamik dengan lebih efisien.
Kunjungan Prof. Hadi ke UNAIR, selain untuk sharing hasil penelitian beliau melalui kegiatan Guest Lecture juga diharapkan bisa memotivasi mahasiswa untuk lanjut kuliah di luar negeri. Di akhir kegiatan, sesuai dengan request peserta, Prof. Hadi menjelaskan peluang kuliah di Khalifa University bagi mahasiswa asing, khususnya Indonesia.