Di era digital yang terus berkembang, konten kreator telah menjadi salah satu pekerjaan paling menarik dan relevan. Terlepas dari apakah seseorang adalah pembuat video YouTube, penulis blog, fotografer, atau desainer grafis, peluang di dunia konten kreator begitu besar dan menggiurkan. Namun, untuk berhasil dalam dunia yang kompetitif ini, perlu bekal pengetahuan dan wawasan yang cukup agar bisa bersaing dan menghasilkan karya yang bermanfaat dan disukai orang lain.
Maka dari itu, tim pengabdian masyarakat yang diprakarsai oleh dosen Matematika S-1 Universitas Airlangga mengadakan pelatihan konten kreator di SMK Hidayatul Mubtadien Sampang. Kegiatan yang diadakan selama satu hari pada tanggal 8 September 2023 di Kabupaten Sampang, Jawa Timur ini diikuti oleh siswa-siswi SMK Hidayatul Mubtadien dan SMK Potensial Badrul Huda Jurusan Multimedia. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman di dunia konten kreator, yaitu tim Youtuber Londo Kampung. Londo Kampung adalah sebuah channel youtube yang saat ini sudah memiliki subscriber sebanyak 5,29 juta.
Mengawali kegiatan hari itu, Asri Bekti Pratiwi, selaku ketua pelaksana memberikan sambutan serta menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini “Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk para peserta dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan teknologi digital.” Menanggapi hal ini, Waka Kurikulum SMK Hidayatul Mubtadien Sampang menyampaikan ucapan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan konten creator di sekolah tersebut.
Agenda pertama kegiatan pelatihan ini adalah pengerjaan soal pre test untuk mengukur pengetahuan awal peserta seputar editing dan konten kreator. Memasuki acara inti, kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi materi dan sesi praktik. Materi pertama disampaikan oleh Mas Farid, tim kreatif Londo Kampung yang menyampaikan materi seputar konten kreator di indonesia, dasar videografi dan juga dasar fotografi. Diantaranya yaitu mengenai bagaimana memahami cahaya sebagai aspek utama dalam fotografi, penggunaan kamera seperti pengaturan iso, sutterspeed, dan aperture. Tiga unsur tersebut diibaratkan seperti kopi, gula, dan air. Untuk menghasilkan kopi yang enak, perlu kombinasi yang pas. Begitu juga dengan pengaturan pengambilan gambar menggunakan kamera, perlu kombinasi pengaturan yang pas untuk mendapatkan hasil foto yang bagus sesuai dengan kondisi yang ada.
Setelah materi pertama berakhir, para siswa diarahkan ke luar kelas dan diberi kesempatan untuk mengambil gambar atau video menggunakan kamera DSLR. Para siswa bergantian mencoba mengaplikasikan materi yang sudah mereka dapat sebelumnya dengan arahan dari Tim Londo Kampung. Berbagai teknik pengambilan gambar dan video diaplikasikan secara langsung dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan konsep gambar atau video yang diinginkan. Pada sesi ini, tampak seluruh peserta sangat menikmati dan antusias mengikuti berbagai arahan dari tim instruktur.
Sebagai akhir dari rangkaian aktivitas fotografi dan videografi, perlu dilakukan proses editing untuk memastikan gambar atau video yang dihasilkan siap dipublikasikan. Oleh karena itu, kegiatan dilanjutkan dengan materi editing video menggunakan Adobe Premiere yang diisi oleh Mas Rere, videografer Londo Kampung. Hasil potongan-potongan video yang telah diperoleh sebelumnya kemudian diolah menjadi sebuah video utuh. Para peserta belajar mengenai fitur-fitur dasar seperti memotong video, blur video, memasukkan sound effect, dan lain sebagainya yang langsung mereka praktekan di komputer/laptop yang telah disediakan di ruangan kegiatan. Setelah seluruh rangkaian materi dan praktik telah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pengerjaan postest untuk mengukur sejauh mana pemahaman para peserta mengenai materi yang sudah diberikan sekaligus sebagai pembanding terhadap nilai pretest sebelumnya.
Harapan dari diadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah semakin memperluas wawasan serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa siswi SMK Multimedia mengenai editing videografi, fotografi, dan seputar konten kreator sehingga menjadi modal mereka saat lulus nanti. Hal ini senada dengan semangat Indonesia dalam menciptakan lulusan SMK siap kerja. Lebih lanjut, kegiatan ini juga turut mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) terutama poin keempat terkait pendidikan yang berkualitas dan poin kedelapan tentang kesempatan kerja penuh dan produktif.