Bekerja sama dengan Universitas Airlangga, Jeonbuk Nasional University atau yang kerap disapa JBNU, mengadakan program student exchange mahasiswa. Peserta program ini berkesempatan untuk menimba ilmu di JBNU yang bertempat di Jeonju, Korea Selatan. Mahasiswa yang mengikuti program ini tak hanya berfokus pada kegiatan perkuliahan saja, program ini juga menyediakan serangkaian aktivitas untuk mengenal lebih dekat keunikan budaya serta mahasiswa setempat. Universitas Airlangga sendiri telah berhasil mengirim beberapa mahaiswa untuk mengikuti program ini, salah satu nya adalah Ricky Novaldi Willyanto, mahasiswa prodi Matematika angkatan 2018, Fakultas Sains dan Teknologi. Ricky mengikuti kegiatan ini melewati Airlangga Global Engagement dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan sesuai dengan univesitas yang bersangkutan.

Student exchange berjalan selama satu semester, yaitu dari bulan Maret hingga Juli. Ricky sendiri sudah berada di Korea sejak Januari 2021 lalu. Dikarenakan kondisi pandemi yang melanda seluruh dunia maka perkuliahan dilaksanakan dengan metode hybrid, menyesuaikan dengan kasus covid-19 di Korea Selatan. Akomodasi sudah diberikan tanpa tambahan biaya dari peserta yang mencakup biaya makan sekaligus biaya tempat tinggal, yaitu sebuah dormitory untuk mahasiswa. Seperti mahasiswa student exchange lainnya, Ricky ikut serta dalam kegiatan yang disediakan oleh program ini. Terdapat 4 kegiatan, yaitu Cultural Experience, Tutorial, Student Buddy dan Student Clubs. Dari Cultural Experience, Ricky diajak untuk mengunjungi Hanok Village Jeonju (pedesaan tradisional), museum serta kuil-kuil yang ada di daerah tersebut. Tak hanya itu, ia diberi kesempatan untuk mengenakan hanbok (pakaian tradisional Korea), menyicipi jajanan, dan merakit traditional fan. Selanjutnya adalah Tutorial, yaitu sebuah kegiatan tutor mahasiswa secara personal, dimana mahasiswa Korea mengajarkan 2 sampai 3 mahasiswa asing untuk mengasah kemampuan berbahasa Korea. Student Buddy sekilas mirip dengan Tutorial, bedanya student buddy memfokuskan pada kehidupan kampus dan sekitarnya. Terakhir adalah Student Clubs, sebuah kegiatan layaknya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) pada Universitas Airlangga.

Ricky sudah memiliki target untuk mengikuti kegiatan pertukaran sejak tahun pertama perkuliahan. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahunya terhadap sistem pembelajaran di universitas lain disamping juga ingin mendapatkan pengalaman baru. Sebelumnya, ia mendapatkan tawaran pertukaran pelajar dari Universitas Utara Malaysia, akan tetapi program ini dilaksanakan full online. Setelah melakukan pencarian lebih lanjut, Ricky akhirnya menemukan program Student Exchange yang masih memperbolehkan kegiatan offline, yaitu di Uni Eropa dan Korea. Melihat tawaran program yang disediakan, akhirnya Ricky memilih Korea sebagai negara tujuan Student Exchange. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, program di JBNU menawarkan penginapan mahasiswa tanpa dipungut biaya serta uang makan. Disamping itu, biaya hidup Korea masih terbilang murah dibandingkan Eropa.

Kendala yang dihadapi selama melakukan pertukaran lebih ke arah komunikasi, baik itu dari segi bahasa maupun karakter mahasiswa di universitas tersebut. Seperti halnya mayoritas orang Korea, karakter mahasiswa disana cenderung agak ‘dingin’. Meskipun demikian, Ricky merasakan manfaat yang diberikan oleh program ini. Dia mengaku mendapat pengalaman yang berharga dengan ikut terjun langsung dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang disediakan, mendapat kenalan dan teman baru dari berbagai macam negara serta menambah wawasan bahasa. Mengutip dari wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan narasumber, Ricky menyatakan, “Worth it banget student exchange. Menurutku selama jadi mahasiswa harus cobain student exchange at least sekali atau kalo nggak, cobain short courses (offline) karena bener-bener ngasih pengalaman yang berharga”. Rencana kedepan, Ricky akan melanjutkan perkuliahan, skripsi dan magangnya. Sedangkan rencana untuk kembali ke tanah air diperkirakan bulan Agustus, namun melihat kondisi pandemi di Indonesia yang masih melunjak, maka keputusan tersebut belum pasti terlaksana.

Penulis : Annisa Rahma Putri