Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir masa depan. Pada kegiatan Kampus Merdeka terdapat sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama 1 (satu) semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP yang disebut sebagai program Kampus Mengajar. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka.

Pada periode 2021 salah satu mahasiswa prodi Matematika Universitas Airlangga, Reza Abid Abistha dari angkatan 2019, mendapatkan kesempatan lolos seleksi dan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar. Bersama tim yang beranggotakan 6 orang Reza ditugaskan untuk mengajar di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Kediri yaitu SDN Ngampel 1 Kota Kediri selama kurang lebih 5 bulan mulai dari 2 Agustus sampai dengan 17 Desember. 

“Sebelum diterjunkan ke sekolah kami diberi pembekalan materi terlebih dahulu selama kurang lebih satu minggu sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan kampus mengajar” ungkap Reza. Reza juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program kampus mengajar dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu observasi awal, pelaksanaan, dan penyusunan laporan akhir,” Reza melanjutkan, “Setelah terjun ke sekolah kami melakukan melakukan studi masalah atau observasi masalah yang dialami oleh satuan pendidikan yang ditempati, biasanya hal ini dilakukan di minggu pertama penerjunan, dan dituntut untuk membuat proposal kegiatan yang ingin dibawakan untuk satuan pendidikan tersebut serta diserahkan kepada pihak sekolah dan pihak dinas pendidikan setempat.”

Reza menjelaskan, setelah penyusunan proposal selesai, peserta mulai melaksanakan implementasi dari perencanaan kegiatan yang telah dirancang/susun di proposal kegiatan. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa akan terdapat beberapa tambahan kegiatan yang merupakan hasil improvisasi pribadi, tuntutan dari pihak kampus mengajar, maupun muncul permasalahan baru yang muncul saat pelaksanaan. Setelah melaksanakan kegiatan, dilanjutkan dengan penyusunan laporan akhir kegiatan kampus mengajar yang telah dilaksanakan di tempat satuan pendidikan, biasa dilakukan pada minggu terakhir yaitu minggu kedua puluh. Tapi meskipun begitu, tetap melaksanakan kegiatan yang telah dirancang sebagaimana mestinya. Setelah melaksanakan seluruh kegiatan Kampus Mengajar Reza bersama tim ditarik kembali untuk mengakhiri kegiatan kampus mengajar dari tempat satuan pendidikan penempatan.

Reza menambahkan bahwa banyak pengalaman menarik yang mungkin hanya bisa dia dapatkan melalui kegiatan kampus mengajar, “Metode pembelajaran yang dibawakan tidak terlalu berorientasi kepada teori, akan tetapi lebih diberikan pada praktiknya dan eksplorasi mandiri. Hal tersebut untuk melatih kemampuan siswa di usia dini, dimana terbilang aktif dan suka bermain. Malahan mereka lebih tertarik dengan yang semacam itu, seperti contoh saya kemarin memberikan film pendek terhadap materi tertentu, praktik di materi IPA serta matematika, dan beberapa permainan yang diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran. Memberikan reward sebagai bentuk apresiasi untuk turut berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, hal menarik yang menurut saya tidak terlalu penting, dalam artian tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan kegiatan kampus mengajar di SD tersebut, adalah di tim hanya saya yang laki-laki. Dan dari situ, kebanyakan siswa kelas 1, 2, 6 suka sekali menempel kepada saya dibandingkan dengan rekan tim kampus mengajar saya.” Ungkapnya. Selain menambah pengalaman baru, Reza juga mengaku bahwa banyak manfaat yang dapat dia ambil melalui program Kampus Mengajar Mulai dari Menumbuhkan kepekaan sosial seperti empati, simpati, dll, saat berinteraksi dengan siswa, guru, orang tua siswa, maupun rekan tim kampus mengajar yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Kemudian menumbuhkan sikap kepemimpinan dan kerja sama dalam merencanakan serta melaksanakan kegiatan kampus mengajar di tempat satuan pendidikan bersama dengan rekan tim yang lain Sekaligus melatih kemampuan verbal, komunikasi, public speaking, kreativitas, pemecahan masalah, dll, saat melaksanakan kegiatan kampus mengajar.

Setelah kegiatan Program Kampus Mengajar Angkatan 2 berakhir Reza berharap terdapat perubahan dan perkembangan yang signifikan ataupun bertahap dalam segi fasilitas, akademis, dan administrasi menjadi lebih baik lagi. Dan juga terdapat tim kampus mengajar yang ditempatkan di SDN Ngampel 1 Kota Kediri, untuk meneruskan mengembangkan inovasi dan kreativitasnya guna memberikan manfaat yang lebih baik dan mengurangi permasalahan yang ada. “ayo ikutan kampus mengajar, banyak manfaat yang bakalan didapatkan” Ujarnya.

Melalui kegiatan Kampus Mengajar terdapat poin SDG’s yang terpenuhi diantaranya memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia, memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, hingga memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.