Startup merupakan sebuah usaha yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core business nya. Bisnis itu juga memiliki sifat disruptive di dalam sebuah pasar/industri yang sudah ada atau bahkan menciptakan sebuah industri baru. Salah satu startup yang sedang berkembang saat ini yaitu Markas Walet pada PT Lentera Alam Nusantara. Startup ini dikembangkan oleh alumni Matematika Unair angkatan 2016, M. Fairuzzuddin Zuhair, yang saat ini menjabat sebagai Founder sekaligus CEO. Beberapa hal yang harus Fairuz lakukan selaku founder sekaligus CEO adalah mengembangkan strategi bisnis secara sistematis serta menyusunnya ke dalam sebuah rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang, memimpin dan mendampingi setiap direksi untuk memiliki kinerja optimal sesuai KPI, mengembangkan setiap kemampuan anggota agar tercapai manajemen tim yang baik, menjalankan dan mengawasi setiap strategi pemasaran digital melalui sosial media maupun search engine marketing, serta mengontrol dan mengevaluasi setiap laporan keuangan untuk menjadikan perusahaan tetap tumbuh berkembang secara berkelanjutan.
Fairuz sendiri sudah mulai aktif sejak ia masih berstatus sebagai mahasiswa. Terbukti dengan keikutsertaannya dalam beberapa kompetisi mahasiswa, organisasi, dan bisnis. Berawal dari skripsi dengan judul “Analisa kampanye iklan pada google adwords menggunakan algoritma Fuzzy Analitical Hierarchy Process” yang diterapkan secara langsung pada awal mula pendirian bisnis di tahun 2018 akhir, skripsi tersebut dijadikan paper untuk PKM KC dan berhasil mendapatkan medali perunggu di PIMNAS ke 32. Fairuz juga berdedikasi penuh melalui pengabdian masyarakat yaitu saat menjabat sebagai Wakil Ketua BEM UNAIR 2018. akhirnya di tahun 2019, Fairuz berhasil menjadi wisudawan terbaik Universitas Airlangga.
Untuk sampai di posisinya saat ini, Fairuz telah mengalami perjalanan jatuh bangun yang tidak mudah. Meski demikian, setiap kegagalan yang ia alami disambut dengan usaha keras serta niat mulia sehingga mampu membuat bisnisnya terus bertahan bahkan semakin maju.. Di akhir tahun 2019, dia pernah menembus omset hingga 2 milyar namun di tahun yang sama juga ia ditipu pembeli hingga mengalami kerugian sebesar 90 juta. Mengawali tahun 2020 ia kembali diuji dengan kerugian sebesar 40 juta. Namun hal itu terobati dengan tercapainya keuntungan bersih 70 juta di empat bulan pertama tahun tersebut. Dalam menjalankan bisnisnya, Fairuz mempekerjakan 60 pegawai dari ibu rumah tangga yang kurang mampu dan pengangguran. Dia juga beberapa kali mendapatkan hibah dan penghargaan berkaitan dengan bisnis yang dijalankannya, diantaranya: hibah dana usaha untuk penelitian dan pengembangan sebesar 300 juta dari Kemenristek Dikti, menjadi 100 startup terbaik di Indonesia pada event SII Ristek Dikti di tahun 2021, dan mendapatkan investor dengan pendanaan Pre Seed sebanyak 1,5 Miliar di tahun 2022.
Berkaitan dengan keberhasilannya dalam menjalankan startup Markas Walet, Fairuz menyampaikan ada beberapa skill yang diperlukan, diantaranya: leadership, kemampuan manajerial, perhitungan analisis dan sistematis, disiplin dan tanggung jawab, serta berani mengambil resiko. Fairuz berpesan, “Ma Ziltu Tholiban, tetap belajar dan berusaha memegang prinsip bahwa setiap perjalanan adalah pembelajaran berharga. Karena sampai kapanpun kita tetap seorang santri.” lebih lanjut ia menyatakan, “Dalam mengembangkan startup yang terpenting adalah visi yang tajam. Visi tersebut diimplementasi melalui OKR dan KPI yang sistematis. Pola berpikir ilmiah, strategis, implementatif, dan sistematis ini yang harus dimiliki. Serta diimbangi dengan kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang kuat agar dapat membangun tim yang solid”